Rabu, 02 September 2009

Puasa Menuju Taqwa

Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu menjadi orang yang bertakwa. (Q.S.al-Baqarah [2] ayat 183)

Ayat ini menjelaskan bahwa puasa hanya diwajibkan oleh Allah kepada orang-orang yang beriman saja. setiap diri yang merasa beriman kepada Allah menjadi sasaran ayat di atas. sudah lumrah jika banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari banyak orang-orang yang di dalam KTP nya agamanya adalah Islam tapi tidak berpuasa, bahkan dia sangat bangga menampakkan dirinya tidak berpuasa di depan umum, seperti dengan cara seenaknya saja merokok di khalayak ramai, itu semua... karena keimanan tiada di hatinya.

Tujuan Allah mewajibkan puasa kepada orang yang beriman, jika kita pahami dari ayat di atas adalah tidak lain dan tidak bukan untuk membentuk orang yang beriman tersebut menjadi orang yang paling mulia di sisi Allah SWT yaitu orang yang mendapatkan pangkat taqwa dari-Nya.

Jika dilihat dari segi pengertian, bahwa yang dimaksud dengan puasa adalah menahan, (menahan diri dari hal-hal yang membatalkannya, menahan hawa nafsu, baik nafsu makan dan minum maupun nafsu syahwat). Namun, tidak terbatas sampai disitu saja, tetapi juga menahan hati supaya tidak iri dan dengki, menahan mata supaya tidak melihat hal-hal yang diharamkan oleh syariat, menahan telinga untuk tidak mendengar hal-hal yang dilarang, menahan kaki supaya tidak melangkah ke jalan yang salah, tangan supaya tidak mengambil yang bukan hak, menahan mulut supaya tidak bergunjing, memfitnah dan mengadu domba orang lain, dan lain-lain sebagainya.

Dalam berpuasa kita tentu berusaha untuk melatih diri ke arah yang lebih baik, dikatakan bahwa bulan ramadhan adalah bulan tarbiyah atau bulan pendidikan dan juga merupakan bulan latihan. Puasa dapat melatih diri seseorang untuk menjadi yang baik dari yang terbaik. Selama satu bulan melatih diri seperti itu dengan harapan sesudah ramadhan tetap komitmen dengan apa-apa yang telah dilakukan dalam bulan ramadhan.

Jika amalan-amalan ramadhan sudah menjadi kebiasaan di bulan-bulan lainnya, maka barulah tercapai tujuan ayat 183 dari surat al-Baqarah di atas.
Semoga Ramadhan kali ini kita lakukan lebih baik dari ramadhan yang kemarin dan tak kalah pentingnnya semoga tujuan dari puasa yang kita lakukan menghasilkan pangkat taqwa di sisi Allah SWT, karena ketaqwaanlah yang akan menyelamatkan diri seseorang di dunia dan akhirat.

Sesungguhnya makhluk yang paling mulia di sisi sang Khalik adalah makhluk yang paling bertaqwa (dalam arti melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi semua yang dilarang-Nya). Semoga kita semua bisa menggapai rida-Nya. Amiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar